Cuplikan Hadits: Larangan Bercelana Isbal

0

Posted by vkusral | Posted in | Posted on 2/27/2017 08:00:00 AM


Yang dimaksud celana adalah kain yang menutupi kaki termasuk dalam konteks isbal ini adalah sarung, jubah atau gamis.

1. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Kain yang berada di bawah mata kaki itu berada di neraka.” [hadits riwayat Bukhari, No. 5787]

2. Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Allah tidak akan melihat orang yang menyeret pakaianya dalam keadaan sombong.” [hadits riwayat. Muslim, No. 5574]

3. Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang menyeret pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” [hadits riwayat. Muslim, No. 5576]

4. Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang menyeret pakaiannya dengan sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” [hadits riwayat. Muslim, No. 5576]


5. Dari Abu Dzar r.a., Nabi SAW bersabda, “Ada tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat nanti, tidak dipandang, dan tidak disucikan serta bagi mereka siksaan yang pedih.” - Rasulullah SAW menyebut tiga kali perkataan ini. - Lalu Abu Dzar bertanya, “Mereka sungguh celaka dan merugi. Siapa mereka, Ya Rasulullah?” Rasulullah SAW  menjawab, “Mereka adalah orang (laki--laki)  yang berpakaian isbal, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang menawarkan dagangannya dengan sumpah palsu.” [hadists riwayat. Muslim, No. 306]

6. Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata: "Aku melewati Rasulullah SAW sementara di sebagian kainku agak rendah. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Abdullah, angkat kainmu." Lalu aku mengangkatnya. Beliau bersabda, "tambah." Aku mengangkatnya lagi. Maka sesudah itu aku senantiasa menjaga kainku. Sebagian kaum berkata, "Sampai mana tingginya?" jawab Abdullah, "Sampai pertengahan kedua betis". [hadits riwayat Muslim]

7. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Ada seseorang yang shalat dalam keadaan celananya menjulur di bawah mata kaki. Rasulullah SAW berkata padanya, “Pergilah dan kembalilah berwudhu.” Orang itupun pergi dan berwudhu kemudian lalu datang kembali. Rasulullah berkata padanya, “Pergilah dan kembalilah berwudhu.” Kemudian ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau memerintahkan padanya untuk berwudhu, lalu engkau mendiamkannya?" Nabi SAW bersabda, “Orang itu shalat dalam keadaan berpakain isbal. Padahal Allah tidak menerima shalat dari orang yang berpakaiian isbal.” [hadits riwayat Abu Daud, No. 4086]

8. Bercerita Jabir bin Sulaim, ia meminta kepada Nabi SAW, "Berilah saya nasihat!" kemudian Nabi SAW bersabda, ".. angkatlah kainmu sampai setengah betis, jika engkau tidak suka maka angkatlah hingga di atas kedua mata kakimu. Perhatikanlah, sesungguhnya memanjangkan kain melebihi mata kaki itu termasuk kesombongan. Sedangkan Allah tidak menyukai kesombongan. Dan apabila seseorang mencaci dan mencelamu dengan apa yang diketahuinya tentang dirimu, maka janganlah kamu mencelanya dengan apa yang kamu ketahui tentang dirinya; karena sesungguhnya akibat caci maki itu akan kembali kepadadirinya." [hadits riwayat Tirmidzi, status shahih]

9. Abu Sa'id al-Khudri r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Kain (pakaian bawah) seorang muslim adalah hingga setengah betis. Tidaklah mengapa jika diturunkan antara setengah betis dan dua mata kaki. Jika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti).” [hadits riwayat Abu Daud, No. 4095, status shahih menurut Sheikh Al Albani]


10. Dari Abu Dzar r.a., Nabi SAW bersabda, “Ada tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat nanti, tidak dipandang, dan tidak disucikan serta bagi mereka siksaan yang pedih.” - Rasulullah SAW menyebut tiga kali perkataan ini. - Lalu Abu Dzar bertanya, “Mereka sungguh celaka dan merugi. Siapa mereka, Ya Rasulullah?” Rasulullah SAW  menjawab, “Mereka adalah orang (laki-laki) yang berpakaian isbal, orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang menawarkan dagangannya dengan sumpah palsu.” (hadits riwayat. Muslim, No. 306).

11. Syu’bah r.a., ia berkata: “Aku melihat Rasulullah SAW mendatangi kamar Sufyan bin Abi Sahl, lalu ia (Nabi SAW) bersabda: ‘Wahai Sufyan, janganlah engkau (berpakain) isbal. Sebab Allah tidak mencintai orang-orang yang musbil". [hadits riwayat Ibnu Majah, No.2892, status shahih menurut Syeikh Al Albani]

12. Bersabda Rasulullah“Janganlah kalian mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja sudah termasuk kebaikan. Dan angkat kainmu sampai pertengahan betis. Kalau engkau berkebaratan, maka sampai mata kaki. Jauhilah isbal dalam berpakaia, karena isbal itu adalah kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan” [hadits riwayat Abu Daud, No. 4084, dishahihkan Al Albani]

13. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menjulurkan pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan melihat dirinya pada hari kiamat.” Lantas Abu Bakrin berkata, “Sungguh salah satu ujung celanaku biasa melorot akan tetapi aku selalu memperhatikannya.” “Engkau bukan melakukannya karena sombong”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakrin. [Hadits riwayat Bukhari, No. 3655]


Comments (0)

Posting Komentar